Saat ini Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh Bupati Danar Rahmanto dan
Wakil Bupati Yuli Handoko yang memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah
untuk masa jabatan 2010-2015. Dalam jalannya roda pemerintahan, bertumpu
pada semboyan Wonogiri Sukses yang merupakan singkatan dari Stabilitas,
Undang-undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi, dan Semangat Juang.
Pariwisata
Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa
dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain
sebagainya. Di antaranya obyek wisata
Waduk Gajah Mungkur, wisata
Gantole.
Terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di Dusun Dlepih,
Tirtomoyo, yang jaraknya sekitar 47 km dari ibu kota Kabupaten Wonogiri.
Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari Terminal Bus
Giriwono dan naik minibus dari dekat Ponten (dekat Kantor Badan
Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan
Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa
masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1
Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir
Kahyangan.
Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya merupakan sentra
batik tulis,
yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lanjut. Banyak
warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan
batik,
baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi,
seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press, yang
hasilnya cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin
tergeser.
Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur
Sesampai di
Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo,
atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan
Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak
Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai
Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya takhayul, dilarang
memakai baju yang berwarna hijau.
Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa
(Bulan Suro).
Makanan Khas
Terkenal dengan
Nasi Tiwul, beraneka jenis makanan khas tersedia di Wonogiri.
Kacang Mede
merupakan makanan yang berasal dari biji buah Jambu Mede (Jambu Mete)
yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri. Sedangkan
Emping merupakan makanan yang berasal dari biji buah
Melinjo.
Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil.
Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng
sampai kecoklatan.
Cabuk adalah makanan sejenis sambal yang berasal dari biji
Wijen yang dicampur dengan bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang.
Juga ada makanan dari singkong yang disebut "
Pindang", ini berasal dari tepung
singkong yang dimasak dengan daging kambing, yang terkenal di
Kecamatan Ngadirojo.
Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat
di dekat Pasar Kota Wonogiri dan tempat lainnya di berbagai kecamatan
di wilayah Wonogiri.
Makanan khas lain adalah
Bakso dan
Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, oleh sebab itu di
Jakarta
banyak sekali Tukang Bakso atau Mie Ayam dari Wonogiri. Selain itu pada
malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang tersebar
sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan beraneka jenis makanan. Pusat
jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang
lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta.
Sebagai tambahan tentang makanan khas yang disebut "
Cabuk", akan lebih nikmat apabila disantap bersama-sama dengan "
Gudangan" yaitu makanan yang berupa sayur-sayuran yang telah direbus dan dicampur dengan sambal dari cabai dan parutan kelapa.